Perkuat Kerja Sama Bilateral, Indonesia dan Pakistan Sepakati Langkah Strategis
Islamabad — Pemerintah Pakistan dan Indonesia menyepakati langkah-langkah kerja sama perdagangan bilateral melalui penguatan di sektor agrikultur dan teknologi informasi. Kesepakatan ini menjadi salah satu hasil utama pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif dalam kunjungan resmi Presiden RI ke Pakistan, Selasa (9/12). Pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif menyampaikan bahwa nilai perdagangan bilateral kedua negara saat ini telah mencapai sekitar USD 4,5 miliar. Namun demikian, lebih dari 90 persen perdagangan tersebut masih didominasi oleh impor Pakistan dari Indonesia, khususnya komoditas minyak sawit. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk mengambil langkah korektif guna menyeimbangkan neraca perdagangan.
“Kami telah membahas langkah-langkah koreksi untuk menyeimbangkan neraca perdagangan melalui peningkatan ekspor agrikultur dari Pakistan, inisiatif berbasis teknologi informasi, serta sektor potensial lainnya,” ujar Shehbaz Sharif.
Ia menambahkan, kerja sama di sektor agrikultur dan IT dipandang sebagai dua bidang strategis yang dapat saling melengkapi serta memberikan manfaat ekonomi bagi kedua negara dalam jangka menengah dan panjang.
Kunjungan Presiden Indonesia ke Pakistan Bersejarah
Kunjungan Prabowo ke Pakistan ini juga memiliki makna penting karena merupakan kunjungan presiden Indonesia pertama ke Pakistan dalam tujuh tahun terakhir. Shehbaz Sharif menilai kunjungan tersebut menjadi momentum strategis untuk memperkuat kembali hubungan bilateral kedua negara.
Selain itu, Shehbaz Sharif menambahkan bahwa kunjungan ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Pakistan. Ia menegaskan bahwa hubungan kedua negara telah terjalin erat sejak sebelum kemerdekaan masing-masing dan terus berkembang hingga saat ini. “Hubungan kami telah terjalin selama lebih dari 75 tahun, dan kunjungan ini bertepatan dengan peringatan hubungan diplomatik tersebut,” tuturnya.
Fokus pada Sektor Agrikultur dan Teknologi Informasi
Sejalan dengan semangat penguatan hubungan bilateral tersebut, Indonesia secara konsisten menempatkan sektor agrikultur dan teknologi informasi sebagai prioritas dalam agenda pembangunan nasional, termasuk penguatan ketahanan pangan, peningkatan produktivitas, serta perluasan ekosistem teknologi yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri dan perdagangan di tingkat regional maupun global.
Beberapa langkah strategis yang dibahas dalam pertemuan ini antara lain:
- Pengembangan kerja sama di bidang agrikultur, termasuk pertukaran teknologi dan peningkatan produksi komoditas unggulan.
- Peningkatan kolaborasi di sektor teknologi informasi, seperti pengembangan sistem digital dan inovasi teknologi.
- Penguatan hubungan dagang melalui diversifikasi komoditas dan peningkatan ekspor dari Pakistan.
Potensi Ekonomi Jangka Panjang
Kesepakatan di bidang perdagangan dan ekonomi ini diharapkan dapat memperkuat kemitraan strategis Indonesia–Pakistan serta mendorong kerja sama yang lebih seimbang, berkelanjutan, dan saling menguntungkan di berbagai sektor.
Dengan fokus pada sektor-sektor yang saling melengkapi, kedua negara berharap dapat menciptakan sinergi yang bermanfaat bagi rakyat dan perekonomian masing-masing. Hal ini juga menjadi dasar untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan stabil di masa depan.
