Bantuan Pemerintah untuk Wilayah Terdampak Bencana
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan memastikan bahwa bantuan pemeratif dari pemerintah pusat terus disalurkan ke lokasi dampak bencana di tiga provinsi. Proses percepatan bantuan ini merupakan instruksi langsung Presiden agar kementerian bergerak cepat tanpa menunda.
“Total bantuan yang telah dikirim mencapai puluhan ribu ton,” ujar Zulkifli Hasan saat meninjau lokasi dampak bencana di Kabupaten Mandailing Natal, Kamis 4 Desember 2025.
Menko Zulhas yang didampingi Ketua Komisi VII DPR dalam peninjauan tersebut menjelaskan bantuan yang telah disalurkan sekitar 3.013 ton untuk Aceh, 7.179 ton Sumatra Utara dan Sumatra Barat 4.895 ton. Untuk bantuan di Kabupaten Mandailing Natal, Zulhas menyebut telah disalurkan sebanyak 184 ton.
“Proses pendistribusian bantuan terus dilakukan dengan berbagai cara di lokasi-lokasi terdampak,” kata dia.
Surati Presiden
Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi menyurati Presiden Prabowo Subianto untuk membatalkan pemotongan anggaran transfer ke daerah (TKD) 2026 sebesar Rp 2,6 triliun untuk membantu penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda daerah tersebut.
“Di tengah upaya penanggulangan dan pemulihan pasca-bencana hidrometeorologi, Sumbar sangat membutuhkan dukungan anggaran yang memadai,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Kota Padang, Kamis.
Selain Presiden, Gubernur Sumbar juga menyurati Menteri Keuangan agar efisiensi TKD untuk daerah itu dapat dikembalikan. Sebab, saat ini, daerah tersebut sangat membutuhkan dukungan untuk penanganan bencana.
Mahyeldi menjelaskan, pengembalian alokasi dana efisiensi tersebut akan menjadi penguat bagi daerah terdampak dalam upaya penanggulangan, rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur setelah dilanda bencana. Apalagi, kerusakan yang terjadi cukup berat dan tersebar di banyak daerah.
Pemprov Sumbar mencatat bencana hidrometeorologi mengakibatkan banyak kerusakan di sejumlah daerah. Rinciannya, 1.018 rumah rusak berat, 1.787 rumah rusak sedang, 317 unit rumah hilang, 94 jembatan rusak, serta sejumlah ruas jalan kabupaten, provinsi hingga nasional ikut terdampak.
“Fasilitas umum dan rumah masyarakat banyak yang rusak parah. Saat ini, fokus kita adalah memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi sambil terus membuka akses ke daerah terdampak agar bantuan bisa sampai dengan cepat dan merata,” katanya.
Bantuan Logistik dari Jabar
Sementara itu, doa dan bantuan dari Jabar untuk korban bencana Sumatra terus mengalir. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung memimpin penyaluran bantuan logistik bagi warga terdampak bencana di Sumatra. Bantuan tersebut akan disalurkan ke sejumlah titik di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh, setelah dikoordinasikan bersama para gubernur di tiga daerah tersebut.
“Dua pesawat akan lepas landas dari Bandara Minangkabau menuju daerah-daerah yang masih bisa dijangkau,” kata Dedi, setibaannya di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, kemarin.
Doa Bersama Lintas Agama
Di tengah serangkaian duka bencana alam yang melanda Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), dan Aceh, Polres Tasikmalaya menunjukkan aksi kepedulian yang mendalam. Jajaran kepolisian menggelar doa bersama, istighasah, dan salat gaib sebagai wujud empati spiritual bagi para korban.
Kegiatan yang mengharukan ini berlangsung di Gedung Pertemuan Warga (GPW) Polres Tasikmalaya pada hari Kamis 4 Desember 2025, dihadiri oleh anggota, staf, dan perwakilan internal lainnya, menyatukan hati dalam solidaritas kemanusiaan.
Kasi Humas Polres Tasikmalaya, AIPDA Triana Anggraeni, menjelaskan bahwa agenda ini bukan sekadar rutinitas, melainkan dukungan moral yang sangat dibutuhkan oleh para korban di wilayah terdampak.
“Polres Tasikmalaya melaksanakan istighosah, doa bersama, serta salat gaib. Ini adalah bentuk kepedulian tulus kami kepada saudara-saudara yang sedang menghadapi cobaan berat di Aceh, Sumut, dan Sumbar,” ujar Triana.
Langkah serupa dilakukan Polres Majalengka yang menggelar doa bersama lintas agama sebagai wujud solidaritas dan kepedulian terhadap para korban bencana alam yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat di Masjid Jamiussolihin Polres Majalengka, kemarin. Sebelumnya, Kodim 0617 Majalengka pun menggelar istighasah kubra di Masjid Al-Ikhlas Makodim untuk mendoakan masyarakat Aceh dan beberapa wilayah Sumatra yang tengah menghadapi bencana banjir dan longsor.
Di Polres Majalengka, doa bersama dipimpin secara bergiliran oleh perwakilan dari masing-masing pemuka agama, meliputi Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Mereka memanjatkan doa demi keselamatan dan kekuatan bagi masyarakat di daerah terdampak bencana, sekaligus memohon perlindungan untuk bangsa dan Negara Indonesia agar senantiasa diberi kedamaian serta dijauhkan dari berbagai musibah.
