Daerah dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di Bali
Provinsi Bali tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik, tetapi juga memiliki dinamika sosial-ekonomi yang terus berkembang. Meskipun tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Bali mengalami penurunan, beberapa wilayah masih menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran. Berikut adalah enam daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Bali berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).
1. Kabupaten Buleleng
Kabupaten Buleleng menduduki posisi pertama sebagai wilayah dengan jumlah pengangguran terbesar di Bali. Tingkat pengangguran terbuka mencapai 2,06 persen, menjadikan kabupaten ini sebagai penyumbang terbesar dalam struktur pengangguran provinsi.
Buleleng dipimpin oleh Bupati I Nyoman Sutjidra, salah satu kepala daerah yang memiliki harta kekayaan besar. Laporan LHKPN menunjukkan bahwa kekayaannya mencapai Rp 9,49 miliar, sehingga Buleleng sering disorot sebagai daerah dengan pemimpin berkategori kaya.
Secara historis, Buleleng dikenal dengan julukan “Den Bukit”, sebutan yang melekat sejak masa kepemimpinan Panji Sakti sebelum berkembang menjadi kabupaten seperti sekarang.
2. Kota Denpasar
Sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas ekonomi Bali, Denpasar berada di posisi kedua dengan tingkat pengangguran 2,11 persen. Meskipun pembangunan ekonomi kota ini berkembang pesat, tingginya urbanisasi, kompetisi kerja, dan pertumbuhan penduduk membuat angka TPT masih cukup signifikan.
3. Kabupaten Gianyar
Kabupaten Gianyar berada di urutan ketiga dengan 1,98 persen TPT. Meski dikenal sebagai pusat seni, budaya, dan industri kreatif, kebutuhan lapangan kerja yang stabil masih belum dapat mengimbangi jumlah angkatan kerja di wilayah ini.
4. Kabupaten Tabanan
Dengan tingkat pengangguran 1,85 persen, Kabupaten Tabanan berada di posisi keempat. Wilayah agraris ini terkenal memiliki potensi pertanian dan pariwisata, namun tingkat serapan tenaga kerja belum sepenuhnya menjawab kebutuhan tenaga kerja lokal.
5. Kabupaten Badung
Kabupaten Badung, yang menjadi pusat kawasan pariwisata internasional seperti Kuta, Seminyak, dan Nusa Dua, berada di peringkat kelima dengan 1,83 persen. Meski aktivitas pariwisata pulih dan kembali bergairah, kompetisi tenaga kerja dan kebutuhan SDM berkompetensi tinggi membuat TPT di wilayah ini tetap masuk kategori tinggi.
6. Kabupaten Jembrana
Peringkat keenam ditempati Kabupaten Jembrana dengan 1,53 persen TPT. Angkanya memang lebih rendah dibanding daerah lainnya, namun tetap menjadi catatan penting bagi pemerintah dalam mendorong penciptaan lapangan kerja baru agar tidak tertinggal dari wilayah Bali lainnya.
