Penyebaran HIV tetap menjadi tantangan kesehatan yang serius di Indonesia, mengingat jumlah kasusnya terus meningkat setiap tahun. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada 2025 terdapat sekitar 564 ribu Orang dengan HIV (ODHIV) yang terdeteksi. Angka ini menunjukkan pentingnya penguatan layanan kesehatan, khususnya di wilayah-wilayah dengan tingkat prevalensi yang tinggi.
Upaya pengendalian HIV membutuhkan strategi yang menyeluruh, mencakup pencegahan, deteksi dini, pengobatan antiretroviral, serta edukasi kesehatan. Dengan demikian, pemetaan provinsi dengan kasus HIV terbanyak sangat penting untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang memerlukan penanganan lebih intensif. Berikut adalah 10 provinsi dengan jumlah ODHIV terbesar berdasarkan data hingga 2025:
1. DKI Jakarta
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus HIV tertinggi karena mobilitas penduduk yang sangat padat dan intens. Tingginya aktivitas sosial membuat peluang penularan semakin besar. Jakarta menjadi salah satu daerah dengan kasus HIV terbanyak, sehingga layanan kesehatan perlu bekerja ekstra dalam hal deteksi dini, terapi, dan pendampingan berkelanjutan kepada pasien.
2. Jawa Barat
Jawa Barat memiliki populasi besar dengan persebaran penduduk yang heterogen. Tantangan muncul karena akses ke fasilitas kesehatan tidak merata di semua wilayah. Beberapa daerah membutuhkan penguatan layanan testing dan pengobatan agar kasus dapat terdeteksi lebih cepat dan tidak menumpuk pada Fasilitas Kesehatan Rujukan.
3. Jawa Timur
Jawa Timur menghadapi peningkatan jumlah ODHIV di kota-kota padat serta wilayah industri. Kapasitas layanan kesehatan harus diperluas untuk menangani kebutuhan antiretroviral dan pemeriksaan berkala. Provinsi ini masuk dalam daftar provinsi dengan kasus HIV terbanyak karena tingkat deteksi baru masih cukup tinggi setiap tahun.
4. Papua
Papua memiliki jumlah penderita HIV yang lumayan tinggi. Faktor geografis, keterbatasan tenaga kesehatan, dan distribusi fasilitas kesehatan menjadi hambatan utama dalam penanganan HIV di wilayah ini. Selain itu, kebutuhan logistik obat juga sulit dijangkau.
5. Jawa Tengah
Jawa Tengah mencatatkan jumlah kasus yang signifikan dibandingkan kota-kota besar lainnya. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang risiko HIV menjadi salah satu penyebab penularan masih terjadi. Pemeriksaan rutin, konseling, dan penguatan fasilitas puskesmas berperan penting untuk menekan angka infeksi baru.
6. Sumatera Utara
Sumatera Utara mengalami peningkatan kasus HIV dalam beberapa tahun terakhir. Penyebaran kasus banyak ditemukan di daerah perkotaan yang memiliki aktivitas penduduk tinggi. Provinsi ini masuk kategori provinsi dengan kasus HIV terbanyak, sehingga pelayanan kesehatan membutuhkan dukungan tambahan untuk memperluas jangkauan pemeriksaan.
7. Bali
Kasus penularan HIV di Bali terjadi lewat interaksi penduduk lokal dan pendatang yang cukup intens. Layanan kesehatan harus memperkuat edukasi pencegahan dan deteksi dini, terutama pada kelompok berisiko. Konsistensi pengobatan antiretroviral menjadi faktor penting dalam menekan angka kasus aktif.
8. Banten
Banten menunjukkan peningkatan kasus HIV seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah. Distribusi pelayanan kesehatan perlu diperkuat agar deteksi tidak terhambat oleh kurangnya fasilitas. Provinsi ini masuk daftar provinsi dengan kasus HIV terbanyak karena sebagian wilayahnya mengalami keterlambatan penanganan infeksi.
9. Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan memiliki pusat aktivitas penduduk yang cukup besar, khususnya di kota Makassar. Peningkatan mobilitas dan kontak sosial mempengaruhi penularan HIV. Fasilitas kesehatan perlu menjalankan layanan voluntary counseling and testing secara intensif agar kasus baru dapat ditemukan lebih cepat.
10. Kalimantan Timur
Kalimantan Timur mengalami peningkatan jumlah ODHIV seiring bertambahnya jumlah penduduk dan mobilitas tenaga kerja. Penguatan pelayanan kesehatan, termasuk pemeriksaan laboratorium dan terapi antiretroviral, sangat dibutuhkan. Provinsi ini menjadi bagian dari provinsi dengan kasus HIV terbanyak dengan kebutuhan pelayanan yang terus meningkat.
